SEGERA TERBIT !!!
Handbook of DISC
Pengarang Yon Nofiar
Buku pegangan bagi setiap orang yang belajar mengenal ATTITUDE POSITIF didalam diri dan teman main ataupun teman bisnisnya.
Daftarkan segera untuk Group dengan DISKON SPESIAL!!!
Silahkan langsung daftar jumlah ke william.wiguna@gmail.com
Harga buku sekitar Rp. 75.000/exp.
Terima kasih bagi mereka yang telah memberikan TESTIMONI MANFAAT BEHAVIORAL STYLES MANAGEMENT (DISC)...
Bagaimana menginvestasikan Karakter Anda menjadi Aset SIKAP (Attitude) yang menguntungkan SEUMUR HIDUP? Menjual Tanpa Pernah Ditolak, Memimpin Dengan Otoritas, Menyelesaikan Konflik Menjadi Peluang dan Membuat Goal Setting, dengan KONSEP: Attitude Performance Indicator, Bimbingan Belajar dan "Money Back Guarantee" serta Free Lifetime Counseling.
Total Tayangan Halaman
Entri Populer
-
Setuju tidak setuju, adalah sebuah fakta bahwa pola pikir kita sangat menetukan cara kerja kita. Ketika masih duduk di bangku TK, kita...
-
MENGENAL TEKNIS dan NON-TEKNIS DALAM KESEIMBANGAN HIDUP Beberapa pertanyaan atau perdebatan cukup menarik ...
-
Widi Keswianto SE,MM,AFP,FChFP " Kita adalah Karunia Ciptaan Tuhan yang Luar Biasa yang sebenarnya berteknologi tinggi & memiliki...
-
Tweet Sepotong lagu yang selalu populer saat kita masih balita dan dipopulerkan langsung oleh orang tua atau orang terdekat kita saa...
Sabtu, 31 Januari 2009
TESTIMONI LIFE TIME PARTNER CARE PLUS INDONESIA
Saya sudah memakai Manajemen Perilaku dan hasilnya sangat menolong saya dalam mengenal diri sendiri dan orang-orang yang berhubungan dengan saya sehingga saya dapat mengembangkan diri dan organisasi yang saya pimpin dengan lebih baik. Sejak itu saya merekomendasikan banyak orang untuk menggunakan Manajemen Perilaku dan mereka sangat berterima kasih.
Drs Syonanto Wijaya, MA
President of President University
Manajemen Perilaku merupakan program yang sangat bagus untuk semua perusahaan termasuk instansi pemerintah karena salah penempatan orang akan menghasilkan ketidaknyamanan bagi pekerja dan kerugian bagi perusahaan. Lebih baik mencegah kesalahan yang bisa berakibat fatal sebelum terlambat.
Fico Kaiser
Presdir PT. Usahajaya Ficooprasional (UFO)
Pada dasarnya setiap manusia memiliki Talenta Utama. Manajemen Perilaku adalah salah satutool yang mampu menggali Talenta Utama tersebut dengan cara yg mudah, cepat& akurat.
Carlina Patuwo
Presdir Choice Management Consultants
To understand your employees & others better is the beginning to a better relationship. Behavioral Styles Management provides you with the basic characteristics of individuals. This is useful in business and may be also in other circumstances..
Francisco Budiman
Director PT Indarro Aromatik
Manajemen Perilaku sangat memperkaya pengetahuan kami sehingga dapat lebih memahami sifat manusia, baik teman maupun keluarga yang pada akhirnya membuat hubungan lebih harmonis.
Best Regrads,
John Aditirta Sasmita
Presdir P.T. Mitra Makmurjaya Mandiri / Mitra Z Honda Group
Jikalau Anda menginginkan kemampuan bergaul, berteman dengan siapa saja, baik orang yang baru Anda ketemu atau teman lama dan memiliki hubungan yang baik dengan mereka, maka Manajemen Perilaku ini yang paling tepat untuk Anda pelajari.
Kami telah menggunakannya dan hasilnya memuaskan.
Linda Widjaja
Komisaris PT. Pruvictory Prima Mandiri
Dengan pemahaman dan pendalaman ilmu pengetahuan Manajemen Perilaku, membuat saya bisa lebih memahami Karákter Manusia yang berbeda-beda, lebih mudah bagi saya untuk berkomunikasi dengan orang lain, saat mengadakan rapat rutin dengan tim, Ilmu pengetahuan ini pasti berguna bagi Anda karena sangat efektif dan berbahagia untuk interaksi dengan orang yang disekitar Anda.
Holman Cendana
Direktur P.T. INFIGYGROUP
Senior Agency Manager-P.T. PRUDENTIAL
"Kita adalah Karunia Ciptaan Tuhan yang Luar Biasa yang sebenarnyaberteknologi tinggi & memiliki kekuatan daya Jelajah Tinggi sayangnya kitatidak tau bagaimana menggunakannya, Saya Bersyukur mengikuti Program Manajemen Perilaku Bpk Wiliam Wiguna, setelah saya mengikuti Program tersebut saya dapat kebahagian dapat mengenal Karakter Diri saya yang merupakan titik utama mengunakan kekuatan Super Dasyat yang di ciptakan Tuhan, di program inipun saya bisa mengenal karakter karakter sosial yang lain sehingga selaku Leader yang memanaged langsung Ratusan Financial Konsultan dan Manager ,bahkan saya memanaged Ribuan Financial Konsultan di kantor sekarang saya dapat mudah menggerakan dan berkomunikasi dengan mereka. Dan Hasil Program ini Luar Biasa terhadap perkembangan Bisnis saya sekarang. Bravo Manajemen Perilaku !!
Widi Keswianto SE,MM,AFP,FChFP
Chairman Pru Victory Agency
Program Manajemen Perilaku sangat-sangat bagus terutama untuk memotivasi dan berkomunikasi yg efektif dengan bawahan , atasan maupun yg selevel sehingga yg kami dapatkan meningkatnya kerjasama team dan hasil kerja semakin baik. Bravo untuk Manajemen Perilaku
Salam
Budi Antoni
Operation Manager Astrido Toyota
Dengan Tehnologi Manajemen Perilaku manusia mampu menjelajah ruang didalam dirinya sendiri untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan dengan mudah memperbaiki kembali. Begitulah Fitrah manusia sebagai Hi - Technologi ciptaan Tuhan. Sudah selayaknya dapat dipergunakan untuk kemajuan diri serta Bangsa & Negara ini menuju kebaikan dan kesempurnaan Hati.
Veve Safitri
BOD of Katahati Institute Indonesia
“Sebelum kita mengenal orang lain mungkin sebaiknya kita mengenal diri kita terlebih dahulu". Setelah saya belajar Manajemen Perilaku saya semakin terpesona akan karya Tuhan di dalam diri saya dan tidak ada kata lain selain mengucap syukur kepada Tuhan. Manajemen Perilaku membuat saya lebih mengenal diri saya dan lebih mengerti orang lain. Terima kasih kepada Pak William yang dengan semangat dan tulus mengajar saya dan team. Manajemen Perilaku is the BEST !!!
Meni Liau
Senior Agency Manager P.T. Prudential
Financial Challenger
Ada orang yang begitu mudah bergaul dan punya banyak sekali teman. Ada orang yang begitu dihormati oleh banyak orang. Ada orang yang begitu tenang ketika keadaan darurat terjadi. Ada orang yang begitu teratur segala sesuatunya dalam hidupnya. Manajemen Perilaku memberikan wawasan dan pengetahuan akan karakter orang. Yang luar biasa dalam prog Manajemen Perilaku yang dibawakan oleh Pak William Wiguna adalah saya menemukan diri saya yang sebenarnya sehingga saya tahu memakai kekuatan dan menaikkan kelemahan saya ke tingkat rata2. Dengan Manajemen Perilaku saya lebih mudah untuk memahami dan berkomunikasi lebih efektif dengan orang lain dengan memakai bahasa yang tepat sesuai dengan karakter orang tersebut. Walhasil saya bisa berkomunikasi dan memotivasi kolega saya dalam organisasi bisnis saya yang hari ini berjumlah ratusan orang.
Rudy Theios
CEO enTRpreneur$ Indonesia
Sebagai tool untuk mengidentifikasi dan mengembangkan talenta dan kepribadian seseorang, Manajemen Perilaku sangat bermanfaat dan saling melengkapi dengan tool lainnya (misalnya Tes Karunia dan Pelayanan Tiga Warna), sehingga lebih mengoptimalkan penempatan seorang pelayan/pekerja di lingkungan Gereja. TUHAN ikut berkarya melalui Manajemen Perilaku untuk menjadikan seorang individu menemukan tempatnya yang paling tepat. Excellent Manajemen Perilaku!
Ir. Yesaya Yanto Sutrisno
Director Church Management Office GBI Basilea
Pertama tama saya bersyukur mendapat kesempatan belajar dari Pak William tentang Manajemen Perilaku, saya percaya bahwa saya sangat membutuhkan ilmu ini karena:
Dapat mengenal karakter diri sendiri hanya dalam waktu kurang dari 10 menit
Mengenal karakter pasangan/ teman/ orang lain.
Dengan mengenal dirisendiri dan orang lain, ini berarti kita akan mampu berkomunikasi dg baik dan efektif serta mampu memotifasinya
Sehingga tujuan kita akan tercapai. Dan Saya percaya pula bahwa Manajemen Perilaku sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan utk mendapat orang baik diposisi yg benar dan memotivasi mereka dan berkomonikasi dg cara yg tepat pula. Setelah mendapat pelatihan dari Pak William, hampir setiap clients saya ceritakan betapa dahsyatnya Manajemen Perilaku yang juga berguna utk lebih mengharmoniskan hubungan keluarga mereka. Dan hasilnya sungguh sangat luar biasa. Mereka bilang terimakasih Pak Rai, dan saya jawab bilang terimakasih saya ke Pak William...ya.. Manajemen Perilaku dahsyat
N. Wibawa Darma (rai)
GA Manager Pru Harmoni – DPS
Dengan Manajemen Perilaku kita bukan hanya mengetahui siapa diri kita , tetapi juga apa yang sedang terjadi pada kita. Atau kalau dapat kita analogikan, kita mengetahui bukan hanya iklim diri kita tetapi juga cuaca yang ada pada kita saat itu. Metode ini sangat membantu pada saat rekrutmen team, maupun pada saat coaching team kami, untuk mencapai mimpi besar mereka. Sukses untuk CARE PLUS INDONESIA.
Sari Kristianti
Director ~ INDOSARI GROUP
Setelah saya mengenal Manajemen Perilaku, saya merasakan bahwa program ini memberikan manfaat yang luar biasa. beberapa manfaat program Manajemen Perilaku yang saya rasakan dalam meningkatkan kualitas diri adalah saya jadi lebih dapat memahami kontrol emosi dan persepsi, lebih memahami kelemahan dan kekurangan diri sendiri. adapun manfaat Manajemen Perilaku pada kehidupan sosial saya seperti saya lebih dapat memahami personality manusia yang berbeda-beda dan bagaimana memanfaatkannya, mempermudah untuk coaching ke para agen dan mempermudah untuk me”lead” mereka, lebih memahami bagaimana berhubungan dengan keluarga seperti istri dan anak begitu pula dengan manager dan karyawan di perusahaan sehingga dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis. Salam sukses dari saya!
Januri Abdi Ikwan
Director PT Kharisma Citra Synergy – Denpasar
Point penting yang bermanfaat dari Manajemen Perilaku ini buat saya adalah : Bagaimana memotivasi diri kita untuk perubahan ke arah yang lebih baik setiap saat setiap waktu untuk kita terus belajar mengikis setiap kekurangan pada diri kita serta membangun karakter untuk mencapai potensi diri yang optimal.
Apabila hal itu telah kita upayakan, maka hubungan dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga, sosial,maupun didalam pekerjaan akan menciptakan suasana yang lebih terkendali. Sehingga harapan selanjutnya adalah akan membangun komunikasi yang lebih sehat, baik itu dalam merespon orang, berhubungan dengan orang, maupun membantu orang.
Rianti Budiman
Director - P.T. Mitrasatriya Perkasautama
Hidup adalah perjalanan, bahwa dalam menjalaninya akan semakin bermakna dan berarti apabila kita dapat mengetahui seperti apa diri kita sebenarnya. Setelah mempelajari Program Manajemen Perilaku yang diperkenalkan oleh bapak William Wiguna, kami dapat mengenal dan mengontrol karakter kami. Sehingga dapat mempermudah dalam mengembangkan bisnis dan organisasi yang kami pimpin. Dengan cara Manajemen Perilaku ini pula kami dapat mengoptimalkan kemampuan dalam berinteraksi dengan sesama di lingkungan keluarga dan sosial. Manajemen Perilaku adalah suatu metode yang nyata dalam membantu kami mencapai Goal-Goal dalam hidup yang kami inginkan.GO Manajemen Perilaku! We recommend It !
Safitri Chandra Kirana, FChFp (Senior Agency Manager Prudential Life Assurance) &
Iskandar Zulkarnain (Entrepreneur)
Sebagai alat untuk membaca profil karakter seseorang menurut saya Manajemen Perilaku adalah tools yg simple, cepat dan menghasilkan gambaran yg cukup komprehensif. Saya sudah menggunakannya dan menurut saya hasilnya luar biasa saya rekomendasikan alat ini untuk mereka yg ingin memperoleh gambaran komprehensif tentang karakter, talenta, keunggulan diri sekaligus kekurangannya sehingga mampu untuk meningkatkan "Inner-Man" dan berubah secara "Inside-Out". Sukses untuk Pak William.
Ferdinand Gerungan
Director P.T. Axis Global Integrasi
For more detail please contact:
Ir. William Wiguna, CPHR., CBA., CPI.
0818-839469
021-94746539
william.wiguna@gmail.com
Facebook: William Wiguna
YM: william_wiguna
www.bestcharacters.blogspot.com
Drs Syonanto Wijaya, MA
President of President University
Manajemen Perilaku merupakan program yang sangat bagus untuk semua perusahaan termasuk instansi pemerintah karena salah penempatan orang akan menghasilkan ketidaknyamanan bagi pekerja dan kerugian bagi perusahaan. Lebih baik mencegah kesalahan yang bisa berakibat fatal sebelum terlambat.
Fico Kaiser
Presdir PT. Usahajaya Ficooprasional (UFO)
Pada dasarnya setiap manusia memiliki Talenta Utama. Manajemen Perilaku adalah salah satutool yang mampu menggali Talenta Utama tersebut dengan cara yg mudah, cepat& akurat.
Carlina Patuwo
Presdir Choice Management Consultants
To understand your employees & others better is the beginning to a better relationship. Behavioral Styles Management provides you with the basic characteristics of individuals. This is useful in business and may be also in other circumstances..
Francisco Budiman
Director PT Indarro Aromatik
Manajemen Perilaku sangat memperkaya pengetahuan kami sehingga dapat lebih memahami sifat manusia, baik teman maupun keluarga yang pada akhirnya membuat hubungan lebih harmonis.
Best Regrads,
John Aditirta Sasmita
Presdir P.T. Mitra Makmurjaya Mandiri / Mitra Z Honda Group
Jikalau Anda menginginkan kemampuan bergaul, berteman dengan siapa saja, baik orang yang baru Anda ketemu atau teman lama dan memiliki hubungan yang baik dengan mereka, maka Manajemen Perilaku ini yang paling tepat untuk Anda pelajari.
Kami telah menggunakannya dan hasilnya memuaskan.
Linda Widjaja
Komisaris PT. Pruvictory Prima Mandiri
Dengan pemahaman dan pendalaman ilmu pengetahuan Manajemen Perilaku, membuat saya bisa lebih memahami Karákter Manusia yang berbeda-beda, lebih mudah bagi saya untuk berkomunikasi dengan orang lain, saat mengadakan rapat rutin dengan tim, Ilmu pengetahuan ini pasti berguna bagi Anda karena sangat efektif dan berbahagia untuk interaksi dengan orang yang disekitar Anda.
Holman Cendana
Direktur P.T. INFIGYGROUP
Senior Agency Manager-P.T. PRUDENTIAL
"Kita adalah Karunia Ciptaan Tuhan yang Luar Biasa yang sebenarnyaberteknologi tinggi & memiliki kekuatan daya Jelajah Tinggi sayangnya kitatidak tau bagaimana menggunakannya, Saya Bersyukur mengikuti Program Manajemen Perilaku Bpk Wiliam Wiguna, setelah saya mengikuti Program tersebut saya dapat kebahagian dapat mengenal Karakter Diri saya yang merupakan titik utama mengunakan kekuatan Super Dasyat yang di ciptakan Tuhan, di program inipun saya bisa mengenal karakter karakter sosial yang lain sehingga selaku Leader yang memanaged langsung Ratusan Financial Konsultan dan Manager ,bahkan saya memanaged Ribuan Financial Konsultan di kantor sekarang saya dapat mudah menggerakan dan berkomunikasi dengan mereka. Dan Hasil Program ini Luar Biasa terhadap perkembangan Bisnis saya sekarang. Bravo Manajemen Perilaku !!
Widi Keswianto SE,MM,AFP,FChFP
Chairman Pru Victory Agency
Program Manajemen Perilaku sangat-sangat bagus terutama untuk memotivasi dan berkomunikasi yg efektif dengan bawahan , atasan maupun yg selevel sehingga yg kami dapatkan meningkatnya kerjasama team dan hasil kerja semakin baik. Bravo untuk Manajemen Perilaku
Salam
Budi Antoni
Operation Manager Astrido Toyota
Dengan Tehnologi Manajemen Perilaku manusia mampu menjelajah ruang didalam dirinya sendiri untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan dengan mudah memperbaiki kembali. Begitulah Fitrah manusia sebagai Hi - Technologi ciptaan Tuhan. Sudah selayaknya dapat dipergunakan untuk kemajuan diri serta Bangsa & Negara ini menuju kebaikan dan kesempurnaan Hati.
Veve Safitri
BOD of Katahati Institute Indonesia
“Sebelum kita mengenal orang lain mungkin sebaiknya kita mengenal diri kita terlebih dahulu". Setelah saya belajar Manajemen Perilaku saya semakin terpesona akan karya Tuhan di dalam diri saya dan tidak ada kata lain selain mengucap syukur kepada Tuhan. Manajemen Perilaku membuat saya lebih mengenal diri saya dan lebih mengerti orang lain. Terima kasih kepada Pak William yang dengan semangat dan tulus mengajar saya dan team. Manajemen Perilaku is the BEST !!!
Meni Liau
Senior Agency Manager P.T. Prudential
Financial Challenger
Ada orang yang begitu mudah bergaul dan punya banyak sekali teman. Ada orang yang begitu dihormati oleh banyak orang. Ada orang yang begitu tenang ketika keadaan darurat terjadi. Ada orang yang begitu teratur segala sesuatunya dalam hidupnya. Manajemen Perilaku memberikan wawasan dan pengetahuan akan karakter orang. Yang luar biasa dalam prog Manajemen Perilaku yang dibawakan oleh Pak William Wiguna adalah saya menemukan diri saya yang sebenarnya sehingga saya tahu memakai kekuatan dan menaikkan kelemahan saya ke tingkat rata2. Dengan Manajemen Perilaku saya lebih mudah untuk memahami dan berkomunikasi lebih efektif dengan orang lain dengan memakai bahasa yang tepat sesuai dengan karakter orang tersebut. Walhasil saya bisa berkomunikasi dan memotivasi kolega saya dalam organisasi bisnis saya yang hari ini berjumlah ratusan orang.
Rudy Theios
CEO enTRpreneur$ Indonesia
Sebagai tool untuk mengidentifikasi dan mengembangkan talenta dan kepribadian seseorang, Manajemen Perilaku sangat bermanfaat dan saling melengkapi dengan tool lainnya (misalnya Tes Karunia dan Pelayanan Tiga Warna), sehingga lebih mengoptimalkan penempatan seorang pelayan/pekerja di lingkungan Gereja. TUHAN ikut berkarya melalui Manajemen Perilaku untuk menjadikan seorang individu menemukan tempatnya yang paling tepat. Excellent Manajemen Perilaku!
Ir. Yesaya Yanto Sutrisno
Director Church Management Office GBI Basilea
Pertama tama saya bersyukur mendapat kesempatan belajar dari Pak William tentang Manajemen Perilaku, saya percaya bahwa saya sangat membutuhkan ilmu ini karena:
Dapat mengenal karakter diri sendiri hanya dalam waktu kurang dari 10 menit
Mengenal karakter pasangan/ teman/ orang lain.
Dengan mengenal dirisendiri dan orang lain, ini berarti kita akan mampu berkomunikasi dg baik dan efektif serta mampu memotifasinya
Sehingga tujuan kita akan tercapai. Dan Saya percaya pula bahwa Manajemen Perilaku sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan utk mendapat orang baik diposisi yg benar dan memotivasi mereka dan berkomonikasi dg cara yg tepat pula. Setelah mendapat pelatihan dari Pak William, hampir setiap clients saya ceritakan betapa dahsyatnya Manajemen Perilaku yang juga berguna utk lebih mengharmoniskan hubungan keluarga mereka. Dan hasilnya sungguh sangat luar biasa. Mereka bilang terimakasih Pak Rai, dan saya jawab bilang terimakasih saya ke Pak William...ya.. Manajemen Perilaku dahsyat
N. Wibawa Darma (rai)
GA Manager Pru Harmoni – DPS
Dengan Manajemen Perilaku kita bukan hanya mengetahui siapa diri kita , tetapi juga apa yang sedang terjadi pada kita. Atau kalau dapat kita analogikan, kita mengetahui bukan hanya iklim diri kita tetapi juga cuaca yang ada pada kita saat itu. Metode ini sangat membantu pada saat rekrutmen team, maupun pada saat coaching team kami, untuk mencapai mimpi besar mereka. Sukses untuk CARE PLUS INDONESIA.
Sari Kristianti
Director ~ INDOSARI GROUP
Setelah saya mengenal Manajemen Perilaku, saya merasakan bahwa program ini memberikan manfaat yang luar biasa. beberapa manfaat program Manajemen Perilaku yang saya rasakan dalam meningkatkan kualitas diri adalah saya jadi lebih dapat memahami kontrol emosi dan persepsi, lebih memahami kelemahan dan kekurangan diri sendiri. adapun manfaat Manajemen Perilaku pada kehidupan sosial saya seperti saya lebih dapat memahami personality manusia yang berbeda-beda dan bagaimana memanfaatkannya, mempermudah untuk coaching ke para agen dan mempermudah untuk me”lead” mereka, lebih memahami bagaimana berhubungan dengan keluarga seperti istri dan anak begitu pula dengan manager dan karyawan di perusahaan sehingga dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis. Salam sukses dari saya!
Januri Abdi Ikwan
Director PT Kharisma Citra Synergy – Denpasar
Point penting yang bermanfaat dari Manajemen Perilaku ini buat saya adalah : Bagaimana memotivasi diri kita untuk perubahan ke arah yang lebih baik setiap saat setiap waktu untuk kita terus belajar mengikis setiap kekurangan pada diri kita serta membangun karakter untuk mencapai potensi diri yang optimal.
Apabila hal itu telah kita upayakan, maka hubungan dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga, sosial,maupun didalam pekerjaan akan menciptakan suasana yang lebih terkendali. Sehingga harapan selanjutnya adalah akan membangun komunikasi yang lebih sehat, baik itu dalam merespon orang, berhubungan dengan orang, maupun membantu orang.
Rianti Budiman
Director - P.T. Mitrasatriya Perkasautama
Hidup adalah perjalanan, bahwa dalam menjalaninya akan semakin bermakna dan berarti apabila kita dapat mengetahui seperti apa diri kita sebenarnya. Setelah mempelajari Program Manajemen Perilaku yang diperkenalkan oleh bapak William Wiguna, kami dapat mengenal dan mengontrol karakter kami. Sehingga dapat mempermudah dalam mengembangkan bisnis dan organisasi yang kami pimpin. Dengan cara Manajemen Perilaku ini pula kami dapat mengoptimalkan kemampuan dalam berinteraksi dengan sesama di lingkungan keluarga dan sosial. Manajemen Perilaku adalah suatu metode yang nyata dalam membantu kami mencapai Goal-Goal dalam hidup yang kami inginkan.GO Manajemen Perilaku! We recommend It !
Safitri Chandra Kirana, FChFp (Senior Agency Manager Prudential Life Assurance) &
Iskandar Zulkarnain (Entrepreneur)
Sebagai alat untuk membaca profil karakter seseorang menurut saya Manajemen Perilaku adalah tools yg simple, cepat dan menghasilkan gambaran yg cukup komprehensif. Saya sudah menggunakannya dan menurut saya hasilnya luar biasa saya rekomendasikan alat ini untuk mereka yg ingin memperoleh gambaran komprehensif tentang karakter, talenta, keunggulan diri sekaligus kekurangannya sehingga mampu untuk meningkatkan "Inner-Man" dan berubah secara "Inside-Out". Sukses untuk Pak William.
Ferdinand Gerungan
Director P.T. Axis Global Integrasi
For more detail please contact:
Ir. William Wiguna, CPHR., CBA., CPI.
0818-839469
021-94746539
william.wiguna@gmail.com
Facebook: William Wiguna
YM: william_wiguna
www.bestcharacters.blogspot.com
Kamis, 22 Januari 2009
Selasa, 20 Januari 2009
PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU
From: Ellen
Kehidupan pernikahan kami awalnya
baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik,
tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat,
kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh,
baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya
sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari,
pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih
bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang
dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan
sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam,
kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak
pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan
sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang
beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering
hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa
lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa
lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2
saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari
yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang
makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena
typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.
Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia
memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu
sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti
yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta,
ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan
kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan
bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia
bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat
dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam,
sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena
ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja
di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan
untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu
ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia
tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x.
Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat
lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang
Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang
pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring
nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku
suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,
" Hai Rima, kenapa dengan anak
sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal,
sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi
Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan.aku
tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku,
seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya,
tidak pernah sedetikpun !
Hatiku terasa sakit, lebih sakit
dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya
dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi
caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika
dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit
daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan
kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu
komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah
setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2,
membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku
jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan
ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah
suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya
pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti
jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis
kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan
cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti
ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku,
" Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca
surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang
gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan
jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi
yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap
tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar
seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah
padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya.
Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa,
tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan
yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa,
meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya
menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara
alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat
siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak
pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang
aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu,
karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat
memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah
mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan
segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh
hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan
untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap
bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak
sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat
jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku.
Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak
itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku
simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan
untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku
kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2
uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku.
Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan
bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu
memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku
sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku
menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah
dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih
sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak
mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada
dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya
nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan
aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu
terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia
dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku
juga, karena aku akan selalu mencintainya.
**********
Setahun kemudian
Meisha membuka amplop surat2 itu
dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih
dipenuhi bunga.
" Mario, suamiku.
Aku tidak pernah menyangka pertemuan
kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta
sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa
senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu,
dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika
kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin,
ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku Aku pikir, aku si puteri
cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu
terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku..
Ternyata aku keliru. aku menyadarinya
tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam
tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai
Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka,
ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah
menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"
Aku tidak perduli,dan berlalu
dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu
melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk
dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau
inginkan.
Istrimu,
Rima"
Di surat yang lain,
"Kehadiran perempuan
itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa
hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu
untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari
kedua bola matamu saat memandang Meisha"
Disurat yang kesekian,
".Aku bersumpah, akan
membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau
lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2
barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan
masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung.
Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu
pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih
hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal
saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping
tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu
yang selalu bermasalah.
Meskipun belum terbit juga, sinar
cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.."
Meisha menghapus air mata yang terus
mengalir dari kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu
disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini
"..Hari ini adalah
hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang
kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku
akan masak, masakan yang paling enak sedu nia . Kemarin aku belajar membuatnya
dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang
hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin
malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku
segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu,
6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku
melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi
dihatimu ?"
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
" Siang itu Mama menjemputku
dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus
melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang
sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun
dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir
motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu
lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi aku tidak sanggup melihatnya
terlontar, Tante.. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak
lagi bergerak" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik
ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat
dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas
yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan
tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai
merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan
hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan,
aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya
aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya
?
Aku terus berusaha mencintainya
seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise
untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi
naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena
dia belahan jiwaku.
Meisha menatap Mario yang tampak
semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak
duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru
menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan
kita.
Jakarta, 7 Januari 2009 (dedicated to my friend....may you rest in peace...)
Kehidupan pernikahan kami awalnya
baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik,
tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat,
kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh,
baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya
sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari,
pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih
bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang
dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan
sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam,
kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak
pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan
sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang
beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering
hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa
lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa
lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2
saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari
yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang
makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena
typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.
Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia
memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu
sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti
yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta,
ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan
kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan
bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia
bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat
dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam,
sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena
ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja
di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan
untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu
ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia
tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x.
Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat
lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang
Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang
pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring
nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku
suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,
" Hai Rima, kenapa dengan anak
sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal,
sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi
Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan.aku
tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku,
seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya,
tidak pernah sedetikpun !
Hatiku terasa sakit, lebih sakit
dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya
dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi
caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika
dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit
daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan
kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu
komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah
setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2,
membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku
jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan
ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah
suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya
pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti
jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis
kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan
cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti
ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku,
" Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca
surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang
gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan
jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi
yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap
tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar
seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah
padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya.
Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa,
tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan
yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa,
meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya
menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara
alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat
siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak
pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang
aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu,
karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat
memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah
mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan
segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh
hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan
untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap
bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak
sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat
jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku.
Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak
itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku
simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan
untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku
kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2
uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku.
Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan
bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu
memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku
sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku
menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah
dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih
sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak
mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada
dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya
nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan
aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu
terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia
dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku
juga, karena aku akan selalu mencintainya.
**********
Setahun kemudian
Meisha membuka amplop surat2 itu
dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih
dipenuhi bunga.
" Mario, suamiku.
Aku tidak pernah menyangka pertemuan
kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta
sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa
senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu,
dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika
kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin,
ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku Aku pikir, aku si puteri
cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu
terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku..
Ternyata aku keliru. aku menyadarinya
tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam
tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai
Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka,
ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah
menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"
Aku tidak perduli,dan berlalu
dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu
melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk
dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau
inginkan.
Istrimu,
Rima"
Di surat yang lain,
"Kehadiran perempuan
itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa
hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu
untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari
kedua bola matamu saat memandang Meisha"
Disurat yang kesekian,
".Aku bersumpah, akan
membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau
lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2
barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan
masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung.
Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu
pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih
hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal
saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping
tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu
yang selalu bermasalah.
Meskipun belum terbit juga, sinar
cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.."
Meisha menghapus air mata yang terus
mengalir dari kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu
disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini
"..Hari ini adalah
hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang
kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku
akan masak, masakan yang paling enak sedu nia . Kemarin aku belajar membuatnya
dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang
hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin
malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku
segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu,
6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku
melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi
dihatimu ?"
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
" Siang itu Mama menjemputku
dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus
melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang
sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun
dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir
motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu
lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi aku tidak sanggup melihatnya
terlontar, Tante.. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak
lagi bergerak" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik
ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat
dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas
yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan
tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai
merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan
hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan,
aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya
aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya
?
Aku terus berusaha mencintainya
seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise
untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi
naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena
dia belahan jiwaku.
Meisha menatap Mario yang tampak
semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak
duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru
menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan
kita.
Jakarta, 7 Januari 2009 (dedicated to my friend....may you rest in peace...)
Kamis, 08 Januari 2009
Selasa, 06 Januari 2009
ADAKAH PENTINGNYA SALING MENYALAHKAN ?
Aku baru masuk kuliah saat bertemu dengan Keluarga White. Mereka sangat berbeda dengan keluargaku, namun aku langsung merasa betah bersama mereka menyambutku -orang luar- seperti sepupu jauh. Dalam keluargaku, jika ada masalah, menyalahkan orang itu selalu penting. 'Siapa yang melakukan ini?' ibuku membentak melihat dapur berantakan. 'lni semua salahmu, Katharine,' ayahku berkeras jika kucing berhasil keluar rumah atau mesin cuci piring rusak.
Sejak kami kecil, aku dan saudara-saudaraku saling mengadu. Kami menyiapkan kursi untuk si Terdakwa di meja makan. Tapi Keluarga White tidak mencemaskan siapa berbuat apa. Mereka merapikan yang berantakan dan melanjutkan hidup mereka. lndahnya hal ini kusadari penuh pada musim panas ketika Jane meninggal. Keluarga White memiliki enam anak: tiga lelaki, tiga perempuan. Satu putranya meninggal saat masih kecil, mungkin karena itulah kelima yang tersisa menjadi dekat.
Di bulan Juli, aku dan tiga putri White memutuskan berjalan-jalan naik mobil dari rumah mereka di Florida ke New York. Dua yang tertua, Sarah dan Jane, adalah mahasiswa, dan yang terkecil, Amy, baru menginjak enam belas tahun. Sebagai pemilik SIM baru yang bangga, Amy gembira ingin melatih keterampilan mengemudinya selama perjalanan itu..
Dengan tawanya yang lucu, ia memamerkan SIM-nya kepada siapa saja yang ditemuinya. Kedua kakaknya ikut mengemudikan mobil pada bagian pertama perjalanan, tapi saat mereka tiba di daerah yang berpenduduk jarang, mereka membolehkan Amy mengemudi. Suatu tempat di South Carolina , kami keluar dari jalan tol untuk makan.
Setelah makan, Amy mengemudi lagi. Ia tiba di perempatan dengan tanda stop untuk mobil dari arah kami. Entah ia gugup atau tidak memperhatikan atau tidak melihat tandanya tak akan ada yang tahu. Amy terus menerjang perempatan tanpa berhenti. Pengemudi trailer semi-traktor besar itu tak mampu mengerem pada waktunya, dan menabrak kendaraan kami.
Jane langsung meninggal. Aku selamat hanya dengan sedikit memar. Hal tersulit yang kulakukan adalah menelepon Keluarga White dan Memberitakan kecelakaan itu dan bahwa Jane meninggal. Sesakit apa pun perasaanku kehilangan seorang sahabat, aku tahu bagi mereka jauh lebih pedih kehilangan anak. Saat suami-istri White tiba di rumah sakit, mereka mendapatkan dua putri mereka di sebuah kamar. Kepala dibalut perban; kaki Amy digips. Mereka memeluk kami semua dan menitik kan air mata duka dan bahagia saat melihat putri mereka. Mereka menghapus air mata kedua putrinya dan menggoda Amy hingga tertawa sementara ia belajar menggunakan kruknya. Kepada kedua putri mereka, dan terutama kepada Amy, berulang-ulang mereka hanya berkata, 'Kami gembira kalian masih hidup.' Aku tercengang. Tak ada tuduhan. Tak ada tudingan.
Kemudian, aku menanyakan Keluarga White mengapa mereka tak pernah membicarakan fakta bahwa Amy yang mengemudi dan melanggar rambu-rambu Lalu lintas. Bu White berkata, 'Jane sudah tiada, dan kami sangat merindukannya. Tak ada yang dapat kami katakan atau perbuat yang dapat menghidupkannya kembali. Tapi hidup Amy masih panjang. Bagaimana ia bisa menjalani hidup yang nyaman dan bahagia jika ia merasa kami menyalahkannya atas kematian kakaknya?'
Mereka benar. Amy lulus kuliah dan menikah beberapa tahun yang lalu. Ia bekerja sebagai guru sekolah anak luar biasa. Putrinya sendiri sudah dua, yang tertua bernama Jane. Aku belajar dari Keluarga White bahwa menyalahkan sebenarnya tidak penting, bahkan, kadang-kadang, tak ada gunanya sama sekali, hanya buang energi yang sia-sia. (Author Unknown)
Beberapa Pesan moral yang dapat saya ambil dari cerita diatas :
• Betapa indah dan nyamannya dunia ketika "tiada orang yang suka menyalahkan"
• Kesedihan akan kehilangan tak mesti membuat kita terpuruk melainkan ada fokus lain yang juga lebih penting untuk kita pikirkan jauh ke masa depan. "fokus pada manfaat bukan benar atau salah"
• Belajar untuk sportif dan ikhlas menerima ujian hidup – we create own reality
• "Forgiveness does not change the past, but it does enlarge the future."
• Mengapa kita tidak mulai untuk tak mudah meyalahkan rekan, bawahan, teman, istri, suami, anak, orang tua, kakak, adik tetangga, atau siapapun atas segala bentuk kejadian yang tidak menyenangkan. "The Map is not The Territory
Regards,
Yocelyne Afriliance
Sejak kami kecil, aku dan saudara-saudaraku saling mengadu. Kami menyiapkan kursi untuk si Terdakwa di meja makan. Tapi Keluarga White tidak mencemaskan siapa berbuat apa. Mereka merapikan yang berantakan dan melanjutkan hidup mereka. lndahnya hal ini kusadari penuh pada musim panas ketika Jane meninggal. Keluarga White memiliki enam anak: tiga lelaki, tiga perempuan. Satu putranya meninggal saat masih kecil, mungkin karena itulah kelima yang tersisa menjadi dekat.
Di bulan Juli, aku dan tiga putri White memutuskan berjalan-jalan naik mobil dari rumah mereka di Florida ke New York. Dua yang tertua, Sarah dan Jane, adalah mahasiswa, dan yang terkecil, Amy, baru menginjak enam belas tahun. Sebagai pemilik SIM baru yang bangga, Amy gembira ingin melatih keterampilan mengemudinya selama perjalanan itu..
Dengan tawanya yang lucu, ia memamerkan SIM-nya kepada siapa saja yang ditemuinya. Kedua kakaknya ikut mengemudikan mobil pada bagian pertama perjalanan, tapi saat mereka tiba di daerah yang berpenduduk jarang, mereka membolehkan Amy mengemudi. Suatu tempat di South Carolina , kami keluar dari jalan tol untuk makan.
Setelah makan, Amy mengemudi lagi. Ia tiba di perempatan dengan tanda stop untuk mobil dari arah kami. Entah ia gugup atau tidak memperhatikan atau tidak melihat tandanya tak akan ada yang tahu. Amy terus menerjang perempatan tanpa berhenti. Pengemudi trailer semi-traktor besar itu tak mampu mengerem pada waktunya, dan menabrak kendaraan kami.
Jane langsung meninggal. Aku selamat hanya dengan sedikit memar. Hal tersulit yang kulakukan adalah menelepon Keluarga White dan Memberitakan kecelakaan itu dan bahwa Jane meninggal. Sesakit apa pun perasaanku kehilangan seorang sahabat, aku tahu bagi mereka jauh lebih pedih kehilangan anak. Saat suami-istri White tiba di rumah sakit, mereka mendapatkan dua putri mereka di sebuah kamar. Kepala dibalut perban; kaki Amy digips. Mereka memeluk kami semua dan menitik kan air mata duka dan bahagia saat melihat putri mereka. Mereka menghapus air mata kedua putrinya dan menggoda Amy hingga tertawa sementara ia belajar menggunakan kruknya. Kepada kedua putri mereka, dan terutama kepada Amy, berulang-ulang mereka hanya berkata, 'Kami gembira kalian masih hidup.' Aku tercengang. Tak ada tuduhan. Tak ada tudingan.
Kemudian, aku menanyakan Keluarga White mengapa mereka tak pernah membicarakan fakta bahwa Amy yang mengemudi dan melanggar rambu-rambu Lalu lintas. Bu White berkata, 'Jane sudah tiada, dan kami sangat merindukannya. Tak ada yang dapat kami katakan atau perbuat yang dapat menghidupkannya kembali. Tapi hidup Amy masih panjang. Bagaimana ia bisa menjalani hidup yang nyaman dan bahagia jika ia merasa kami menyalahkannya atas kematian kakaknya?'
Mereka benar. Amy lulus kuliah dan menikah beberapa tahun yang lalu. Ia bekerja sebagai guru sekolah anak luar biasa. Putrinya sendiri sudah dua, yang tertua bernama Jane. Aku belajar dari Keluarga White bahwa menyalahkan sebenarnya tidak penting, bahkan, kadang-kadang, tak ada gunanya sama sekali, hanya buang energi yang sia-sia. (Author Unknown)
Beberapa Pesan moral yang dapat saya ambil dari cerita diatas :
• Betapa indah dan nyamannya dunia ketika "tiada orang yang suka menyalahkan"
• Kesedihan akan kehilangan tak mesti membuat kita terpuruk melainkan ada fokus lain yang juga lebih penting untuk kita pikirkan jauh ke masa depan. "fokus pada manfaat bukan benar atau salah"
• Belajar untuk sportif dan ikhlas menerima ujian hidup – we create own reality
• "Forgiveness does not change the past, but it does enlarge the future."
• Mengapa kita tidak mulai untuk tak mudah meyalahkan rekan, bawahan, teman, istri, suami, anak, orang tua, kakak, adik tetangga, atau siapapun atas segala bentuk kejadian yang tidak menyenangkan. "The Map is not The Territory
Regards,
Yocelyne Afriliance
Pensil
From : "aga madjid"
"Setiap orang pernah membuat kesalahan.
Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)
Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya.
Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil.
Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.
"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. gagal berfungsi sebagai alat tulis.
Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."
"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".
"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".
"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu" .
"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".
Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.
Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini.
Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan.
Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.
Hilang arah
Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi, mengemukakan "tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya". Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup. Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.
Pertama, hidup harus punya tujuan yang pasti. Apapun kerja, profesi atau pun peran yang kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya guna. Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan.
Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini. Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.
Yang jelas, kehidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kita useless. Tidak ada gunanya. Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.
Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal, oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan. Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford. Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chrysler.
Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng. Kadang penajaman itu 'sakit'. Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.
Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.
Keempat, pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain. Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Bayangkan seorang anak buah yang tidak mau diatur atasannya. Ataupun seorang service provider yang tidak mau diatur oleh pelanggannya. Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna. Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk 'tunduk' dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya. Itulah sebabnya, kemampuan untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain, belajar dari 'guru' yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.
Terakhir, pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan kembali dalam kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga. Itulah filosofi 'memberi dan melayani' yang diajarkan oleh Tuhan kita.
Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan.
"Setiap orang pernah membuat kesalahan.
Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)
Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya.
Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil.
Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.
"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. gagal berfungsi sebagai alat tulis.
Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."
"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".
"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".
"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu" .
"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".
Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.
Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini.
Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan.
Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.
Hilang arah
Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi, mengemukakan "tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya". Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup. Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.
Pertama, hidup harus punya tujuan yang pasti. Apapun kerja, profesi atau pun peran yang kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya guna. Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan.
Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini. Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.
Yang jelas, kehidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kita useless. Tidak ada gunanya. Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.
Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal, oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan. Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford. Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chrysler.
Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng. Kadang penajaman itu 'sakit'. Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.
Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.
Keempat, pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain. Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Bayangkan seorang anak buah yang tidak mau diatur atasannya. Ataupun seorang service provider yang tidak mau diatur oleh pelanggannya. Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna. Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk 'tunduk' dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya. Itulah sebabnya, kemampuan untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain, belajar dari 'guru' yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.
Terakhir, pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan kembali dalam kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga. Itulah filosofi 'memberi dan melayani' yang diajarkan oleh Tuhan kita.
Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan.
MENDENGAR LEBIH BAIK
Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"
Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"
"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."
Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"
Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."
Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.
Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengar kan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan- jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."
Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"
Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.
Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."
Sahabat,..
Seringkali rutinitas pekerjaan membawa kita kepada fokus kehilangan hati nurani...apalagi dalam situasi yang sulit orang sering kehilangan arah makin tersesat dalam rimba kehidupan, orang tidak lagi bisa mendengar suara hati nurani.. terlebih suara TUHAN.
mereka lebih melihat apa yang biasa dilihat dan lebih mendengar dengan apa yang biasa dia dengar.. hati nurani menjadi tumpul. dan muncullah orang-orang yang suka menghalalkan segala cara...
mungkin hasil sementara bisa menyelesaikan masalah, tetapi hasil akhirnya pasti bisa ditebak yaitu menuju ke sebuat titik yang namanya kehancuran.
Perenungan hari ini adalah : TETAPLAH MENDENGAR DENGAN HATI !!!
Filipus Gudel
Motivator
Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"
"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."
Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"
Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."
Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.
Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengar kan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan- jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."
Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"
Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.
Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."
Sahabat,..
Seringkali rutinitas pekerjaan membawa kita kepada fokus kehilangan hati nurani...apalagi dalam situasi yang sulit orang sering kehilangan arah makin tersesat dalam rimba kehidupan, orang tidak lagi bisa mendengar suara hati nurani.. terlebih suara TUHAN.
mereka lebih melihat apa yang biasa dilihat dan lebih mendengar dengan apa yang biasa dia dengar.. hati nurani menjadi tumpul. dan muncullah orang-orang yang suka menghalalkan segala cara...
mungkin hasil sementara bisa menyelesaikan masalah, tetapi hasil akhirnya pasti bisa ditebak yaitu menuju ke sebuat titik yang namanya kehancuran.
Perenungan hari ini adalah : TETAPLAH MENDENGAR DENGAN HATI !!!
Filipus Gudel
Motivator
7%
By: Vincent
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "
Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan memforward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan memforward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya.
Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri "
Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan memforward cerita ini . Bila anda termasuk sisa 7% yang akan memforward nya, lakukanlah dengan memberi judul 7% pada title nya.
Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
Langganan:
Postingan (Atom)